Friday, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesSanofi Luncurkan Aplikasi DEEP Bagi Tenaga Medis Untuk Tingkatkan Kualitas Kehidupan Pasien...

Sanofi Luncurkan Aplikasi DEEP Bagi Tenaga Medis Untuk Tingkatkan Kualitas Kehidupan Pasien Diabetes

  • Pada tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah
    10,3 juta penderita diabetes dalam rentang usia 20 sampai 79 tahun, dan
    diperkirakan terus meningkat (prevent-and-prevent-the-voice-of-the-world-fight-diabetes.html).
  • Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 oleh Departemen Kesehatan yang menggunakan data dari konsensus Perkeni 2015, prevalensi diabetes mellitus pada tahun 2018 diperkirakan sebesar 10,9%.
  • Faktor penting dalam pengendalian diabetes melitus adalah pemahaman tentang penyakit dan perubahan gaya hidup(prevent-and-prevent-the-voice-of-the-world-fight-diabetes.html).
  • Kemajuan teknologi di bidang kesehatan khususnya bagi ahli medis berdampak pada pemahaman masyarakat terhadap dunia kesehatan, termasuk Diabetes, sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang tepat bagi perawatan Diabetes.

Jakarta, 1 Juli 2019 – Sanofi Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) meluncurkan aplikasi mobile yang disebut Diabetes Education Enhancement for Engaged Partnership (DEEP), yang dapat diakses oleh praktisi kesehatan. Aplikasi ini merupakan bagian dari program DEEP, yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Aplikasi DEEP bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan menyediakan wadah komunikasi yang tepat khususnya mengenai perkembangan penyakit diabetes.

Jumlah penyandang diabetes di Indonesia sangat besar dan menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Terlebih lagi, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995-2001 dan Riskesdas 2007, penyakit tidak menular seperti stroke, hipertensi, diabetes melitus, tumor, dan penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia, yaitu 41,7% pada tahun 1995; 49,9% pada tahun 2001; dan 59,5% pada tahun 2007. Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penderita diabetes dan keluarga, serta sistem kesehatan dan ekonomi nasional. Biaya medis yang dikeluarkan cukup banyak baik untuk perawatan di rumah sakit maupun rawat jalan. Dampak besar lainnya juga dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

Dr. Mary Josephine, selaku Head of Medical Sanofi Indonesia, mengatakan, “Selama lebih dari 60 tahun, Sanofi berkomitmen untuk menjadi mitra pelayanan kesehatan yang terintegrasi, baik secara global maupun di Indonesia. Oleh karena itu, pasien adalah fokus utama kami. Sebagai salah satu bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, kami meluncurkan aplikasi DEEP yaitu program edukasi yang bertujuan
meningkatkan kemampuan tenaga ahli medis dalam manajemen diabetes, memberdayakan ekosistem pelayanan kesehatan, dan menyediakan forum bagi tenaga ahli medis untuk berkontribusi pada perawatan diabetes. Kami berharap, dengan memberikan wadah yang tepat, para ahli medis dapat menentukan pengobatan yang tepat bagi para pasien diabetes.”

Dalam kesempatan yang sama Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, selaku
Ketua Umum PB PERKENI mengatakan, “Diabetes merupakan salah satu dari empat prioritas Penyakit Tidak Menular, dan merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan bahkan impotensi. Diabetes dapat dicegah namun jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menjadi penyebab terjadinya amputasi (yang bukan disebabkan oleh trauma), disabilitas, hingga kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup sebesar 5-10 tahun. Namun dengan perawatan yang tepat, diabetes dapat dikontrol dan pasien dapat memiliki kualitas kehidupan dan kesehatan yang lebih baik.”

Dalam acara yang sama, turut hadir dr. Rulli Rosandi, SpPD, selaku Koordinator Bidang Teknologi Informatika (PERKENI). Selaras dengan karakter era globalisasi danseiring perkembangan teknologi, dunia medis pun dituntut untuk lebih cepat, praktis, dan tepat untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan manusia.

“Peluncuran aplikasi ini menjawab kebutuhan akan informasi yang tepat, berimbang dan merata bagi seluruh tenaga kesehatan dalam penatalaksanaan diabetes, yaitu sebagai teknologi pendukung yang dapat mempermudah, mempercepat dan menjangkau lebih luas penyebaran informasi yang dibutuhkan bagi seluruh tenaga kesehatan dan pasien. Selain itu, untuk lebih meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit diabetes, PERKENI juga
memperkenalkan aplikasi idCare yang dapat digunakan oleh pasien dan dokter. Aplikasi ini ditujukan untuk pasien yang ingin mengetahui tentang penyakit diabetes serta pilihan pengobatannya, dan membantu dokter untuk memonitor pasiennya.”

Hector Reyes, General Manager China & Emerging Markets Sanofi Indonesia menyampaikan, “Di Sanofi, kami memiliki misi untuk melindungi, memberikan kesempatan dan mendukung orang-orang yang sedang menghadapi tantangan kesehatan, sehingga mereka dapat menjalani hidup sepenuhnya. Oleh karena itu, untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani masalah kesehatan utama di Indonesia yaitu diabetes, dibutuhkan integrasi dan sinergi semua pihak. Baik dari Kementerian Kesehatan sebagai pemangku kebijakan, BPJS Kesehatan sebagai pelaksana formularium nasional yang telah ditetapkan, PERKENI sebagai asosiasi tenaga ahli profesional dibidang penatalaksanaan Diabetes, WHO sebagai badan dunia yang mendukung kesetaraan hak kesehatan bagi seluruh manusia, dan Sanofi sebagai partner yang berkomitmen tinggi memberikan yang terbaik bagi pasien melalui inovasi dan produk terbaiknya.

Kami berharap, melalui program kemitraan kami, DEEP dapat memberikan jawaban bagi para ahli medis dalam manajemen diabetes bagi pasien dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes serta keluarganya,” tutupnya.

Dalam aplikasi DEEP terdapat berbagai fitur seperti Discover yang berisi video online, artikel dan jurnal Kesehatan & CME-Learn atau pendidikan medis secara berkesinambungan dari para ahli dalam bentuk video lecture dan artikel yang berakreditasi IDI. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan Forum diskusi online dengan para ahli sehingga mereka dapat saling bertukar – pikiran ataupun mendapatkan bimbingan dari mentor untuk topik yang khusus. Untuk mendapatkan aplikasi ini, para tenaga medis dapat mengunduhnya di Application Store bagi pengguna iPhone atau Play Store bagi pengguna Android.


Tentang PERKENI
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), merupakan organisasi yang para anggotanya terdiri atas dokter ahli endokrinologi (Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes/KEMD) dan dokter lainnya yang mempunyai minat di bidang endokrinologi. Sampai dengan saat ini PERKENI mempunyai 16 cabang di seluruh Indonesia, yaitu Aceh, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Malang, Surabaya, Bali, Makassar, Manado dan Banjarmasin. Keanggotaan PERKENI terbuka bagi dokter anggota IDI, dokter umum, dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ahli Kebidanan, Ahli Endokrinologi Anak dan bidang – bidang lainnya yang berminat.
(Saat ini Perkeni telah mempunyai Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes (KEMD) yang berjumlah 104 orang dan 34 orang calon KEMD.

Tentang Sanofi
Sanofi didedikasikan untuk membantu manusia dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Kami adalah perusahaan biofarmasi global yang fokus pada kesehatan manusia. Kami mencegah penyakit dengan vaksin serta menyediakan perawatan inovatif untuk mengatasi rasa sakit dan meringankan penderitaan. Kami berdiri bersama orang-orang yang mengidap penyakit langka dan jutaan lainnya yang menderita kondisi kronis jangka panjang. Bersama lebih dari 100 ribu karyawan di 100 negara, Sanofi mengubah inovasi ilmiah menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia. Sanofi, Empowering Life

R Indra Rezky Kencana Dewa
R Indra Rezky Kencana Dewahttps://www.warnaplus.com
MICE & Lifestyle Portal Contact: +6287889015567 [WA & Call] Advertising: +6287889015567 [WA] Email: [email protected]
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments