warnaplus.com-Sebanyak 603 peserta di Gowa, Sulawesi Selatan pada tanggal 2 September 2021 antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan secara virtual. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Tips dan Trik Melindungi Data Pribadi”.
Webinar kali ini dipandu oleh Noni Arnee sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber, yaitu Digital Marketer dan Founder @zonanyamancafe, Rosmini Hamid; Trainer dan Digital Marketing Communication, Yasin Apriadi; Entrepreneur sekaligus Digital and Communication Marketing, Hasrul Abdul Azis; serta pemengaruh (influencer) dan kreator konten, Karlina Puspita. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama, Rosmini Hamid, mengusung tema “Mengenal Informasi Digital”. Menurut dia, berbeda dengan informasi manual, keakuratan informasi digital perlu verifikasi sekaligus sumber pembanding. Pasalnya, di dunia maya banyak bertebaran berita non edukatif dan hoaks. Adapun identitas digital merupakan instrumen yang digunakan untuk membuktikan eksistensi seseorang. “Saat ini, jejak digital pada media sosial dijadikan identifikasi instansi untuk calon pelamar kerja, calon PNS, calon penerima beasiswa, bahkan pertimbangan promosi jabatan,” ujar dia.
Selanjutnya, Yasin Apriadi menyampaikan paparan berjudul “Isu-Isu Etika Digital dan Penggunaan Teknologi”. Ia mengatakan, etika digital merupakan interaksi pasif, namun, jangkauannya luas serta dapat memunculkan komunitas-komunitas. Di dunia maya, perilaku positif yang perlu diperhatikan warganet, antara lain tidak menyebarkan hoaks, tidak mengganggu privasi orang lain, serta menggunakan bahasa baik dan benar. “Jangan gunakan akses digital untuk mengganggu pihak lain,” kata dia.
Selanjutnya , Hasrul Abdul Azis, menyampaikan materi “Mengenal Lebih Jauh Tentang UU ITE Terkait Perlindungan Data Pribadi”. Menurut dia, Indonesia masih belum memiliki kebijakan atau regulasi khusus terkait perlindungan data pribadi. Adapun kebijakan yang berlaku masih terpisah dan tersebar di sejumlah UU dan bersifat umum, seperti di UU Perbankan, UU Kesehatan, atau di UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan UU Kearsipan. Salah satu contoh pelanggarannya adalah cracking atau peretasan dengan merusak sistem elektronik dengan ancaman pidana dalam UU ITE yaitu paling lama 8 tahun dan denda maksimal Rp 800 juta.
Karlina Puspita, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Aman di Dunia Digital dengan Waspada Terhadap Phising“. Ia mengatakan, phising merupakan salah satu kejahatan digital dalam bentuk upaya mendapatkan informasi atau hak akses dengan cara memanipulasi psikologis dengan berinteraksi langsung. Interaksi tersebut bisa dilakukan melalui berbagai jalur komunikasi, baik telepon maupun pesan singkat. Hasil pencurian data ini berpotensi digunakan untuk menjual informasi, penipuan pinjaman daring, atau menyerang jaringan kontak lainnya. “Selalu waspada karena phising sangat banyak terjadi. Jaga data pribadi anda sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Setelah sesi pemaparan materi, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.
Salah seorang peserta webinar, Abdurrahman, bertanya tentang tips menjaga keamanan akun ketika menggunakan di banyak perangkat atau gawai. Menanggapi hal tersebut, Karlina bilang, warganet sebaiknya menggunakan laptop atau gawai pribadi untuk menghindari pencurian akun. Walaupun terpaksa menggunakan perangkat publik, pastikan telah menghapus historynya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)