warnaplus.com- Sebanyak 810 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 31 Agustus 2021 di Manado, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mencegah, Menghadapi, dan Melawan Perundungan Digital”.
Program kali ini dipandu oleh Desmona sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari peneliti & Pendiri Pemberdayaan Masyarakat Gesit Lembata, Andri Fikri Muh. Alwan; musisi & kreator konten, Nur Alfarisi; relawan TIK Gorontalo & Co-Founder langkaki.com, Fajar Abukasi; serta pegiat literasi & praktisi hukum, Muh. Dava Mannosoh. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Andri Fikri yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Keterampilan Digital dan Pembelajaran Digital”. Menurut dia, kita wajib mempelajari dan menguasai berbagai keterampilan digital sebagai bekal menghadapi zaman yang serba canggih. “Ciptakan sebuah kreatifitas yang mendatangkan keuntungan untuk kita,” pesannya.
Berikutnya, Nur Alfarisi menyampaikan materi etika digital berjudul “Perundungan Siber”. Ia mengatakan, berbagai jenis perundungan siber mulai dari flaming (memanas-manasi) hingga menipu haruslah dilawan. Abaikan perundung, bangun kepercayaan diri korban, lalu kumpulkan bukti, dan laporkan perundungan tersebut bisa jadi cara untuk melawannya.
Sebagai pemateri ketiga, Fajar membawakan tema budaya digital tentang “Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik”. Menurut dia, pendidik berperan penting meningkatkan kemampuan literasi digital anak didik. Kemampuan tersebut mestilah membuat siswa cerdas bersikap, emosional, spiritual, serta memiliki keterampilan untuk menopang hidupnya.
Adapun Dava, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Menganalisis Kasus Perundungan Siber dan Cara Menghentikannya”. Ia mengatakan, perundungan siber yang bersifat menyakiti berbeda dengan candaan yang sifatnya hanya bersifat hiburan. Perundungan bisa dicegah dengan menunjukkan prestasi, menjalin banyak pertemanan, tumbuhkan kepercayaan diri, tak terpancing untuk melawan, takut atau sedih, serta laporkan pada pihak berwenang.
Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator melanjutkan kegiatan tersebut dengan sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang apakah aplikasi belajar daring memiliki kelemahan dan bagaimana tips menyiasatinya. Narasumber menjelaskan bahwa mungkin pembuat platform telah berusaha menyempurnakan aplikasinya, tinggal kita yang harus lebih rajin memperbarui aplikasi dan pengetahuan agar dapat memaksimalkan fiturnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (if)