Monday, December 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesTransjakarta Transisi Menggunakan Bus Listrik

Transjakarta Transisi Menggunakan Bus Listrik

warnaplus.com- Seiring komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam  rangka meningkatkan kualitas udara Ibukota, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghadirkan  armada berbasis listrik sebagai bus masa depan. Ini ditujukan guna mengurangi emisi karbon di  sektor transportasi dan mengurangi polusi udara untuk menjadi kota berketahanan iklim yang sejalan  dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Report. 

Dimana, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 50  persen pada 2030. Saat ini Jakarta baru mencapai 26 persen pengurangannya. 

Jakarta juga memiliki target untuk mencapai Net-Zero Emission di 2050. Untuk itu Jakarta berusaha  memulai sustainable mobility melalui pengintegrasian sistem transportasi. Dan transformasi yang  efisien untuk bisa mengakomodasi jutaan perjalanan setiap hari. 

Elektrifikasi dalam sistem transportasi disampaikan Plt. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan  Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Angelina Betris telah diamanatkan dalam Peraturan  Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2021. Ini juga sejalan dengan Presiden No 55 Tahun  2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric  Vehicle) untuk Transportasi Jalan. 

Bus listrik Transjakarta tercatat menjadi armada berbasis listrik pertama yang hadir di Indonesia,  khususnya Jakarta. 

“Sebagai BUMD yang bergerak di sektor transportasi, tentunya Transjakarta berperan penting dalam  menghadirkan armada bus listrik dalam sistem layanan kami. Terimakakasih atas dukungan Pemprov  DKI beserta jajaran serta Insan Tije sehingga implementasi bus listrik sudah bisa berjalan,” Selasa  (8/3). 

Betris menambahkan, saat ini Transjakarta memiliki lintasan BRT sepanjang 237 km, non BRT dan  angkutan mikro dengan jumlah armada yang besar melayani masyarakat setiap harinya. Oleh karena  itu, elektrifikasi bus ini diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan terhadap manfaat  kesehatan masyarakat serta peningkatan kualitas udara. “Besarnya jumlah armada listrik dapat  mendorong roda produksi kendaraan listrik domestik maupun komponen-komponennya, sehingga  dapat mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik nasional ke depan,” katanya. 

Kehadiran bus listrik dalam layanan Transjakarta lanjut Betris, dapat menurunkan polusi suara  mengingat armada bus listrik menghasilkan suara 28 persen lebih rendah dibanding kendaraan  armada konvensional. Rencananya, semua armada Transjakarta akan berganti armada bus baru yang  bebas emisi pada tahun 2025. 

“Saat ini kami sudah mengoperasikan armada rendah emisi untuk rute Senen – Bundaran Senayan  (1P) yang siap melayani masyarakat mulai pukul 05.00-21.30 wib dengan tarif regular Rp. 3.500  sekali jalan. Ke depan, semua armada akan beralih menjadi bus listrik secara bertahap. Mari menjadi  saksi perubahan besar pada layanan transportasi berbasis bus,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, armada bus listrik Transjakarta memiliki kapasitas baterai sebesar 324 kWh  dengan jarak tempuh hingga 250 km atau 17 jam beroperasi. Satu unit armada memiliki proses  pengisian daya dengan waktu yang cepat yakni selama 1,5 jam.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments