JAKARTA – Pemerintah resmi memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga hari Minggu (25/7) ini, untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19. Pengumuman ini disampaikan Presiden Joko Widodo pada Selasa (20/7) malam tadi. Kebijakan ini tentu akan berdampak pada lesunya perekonomian, karena aktivitas masyarakat masih sangat dibatasi.
Vice President of Partnerships Qoala, Noviy Hutauruk mengatakan, perpanjangan PPKM berarti bahwa sebagian besar masyarakat masih harus berada di rumah. Situasi ini menuntut perlunya penyesuaian anggaran atau manajemen keuangan pribadi.
“Untuk menghadapi perpanjangan PPKM ini, kita juga perlu memberlakukan PPKM, yakni ‘Punya Perencanaan Keuangan Matang’ secara mandiri. Butuh pengelolaan keuangan yang cermat untuk melewati masa-masa ini, khususnya bagi masyarakat yang penghasilannya terganggu akibat pandemi Covid-19,” ujar Noviy di Jakarta, Rabu (21/7).
Lebih lanjut, perempuan yang punya pengalaman 10 tahun di bidang perbankan dan fintech ini menyampaikan sejumlah persiapan yang harus dilakukan agar perencanaan Keuangan yang matang dapat terwujud:
1. PCR Positif alias Punya Cashflow Radian Positif
Artinya, pemasukan lebih besar daripada pengeluaran atau Tidak lebih besar pasak daripada tiang. Dijamin pikiran juga akan aman dan tentram jika memiliki cashflow keuangan bulanan yang selalu positif. Upayakan selalu menahan diri untuk pengeluaran yang sifatnya konsumtif. Pengeluaran yang tadinya untuk akomodasi dapat digantikan untuk membeli survival kit masa pandemi, misalnya masker, hand sanitizer, obat, vitamin dan lainnya. Selain itu, silakan coba untuk mencari alternatif usaha sampingan untuk dapat menambah pundi pemasukan.
2. Pastikan Dana Darurat Likuid
Seandainya cashflow keuangan tidak dapat positif akibat kehilangan pendapatan atau pekerjaan tetap yang menyebabkan ‘Pelan Pelan Keuangan Menipis’, maka dana darurat dapat digunakan sementara. Penting memilih produk keuangan sebelumnya untuk penempatan dana darurat ini, antara lain seperti tabungan berjangka, deposito, emas, atau reksadana pendapatan tetap/ pasar uang yang dapat dicairkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
3. Perlindungan Sejak Dini
Proteksi diri semakin awal semakin baik, karena yang selalu pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Proteksi dapat memberikan peace of mind dan safety net bagi diri, keluarga dan orang-orang yang kita sayangi. Bentuknya pun berbagai rupa. Mengonsumsi makanan sehat merupakan salah satu bentuk proteksi, karena memperkuat imun tubuh ketika ada bakteri dan virus menyerang.
Begitupun dengan memiliki asuransi. Tujuannya untuk melindungi cashflow dan dana darurat yang selama ini sudah kita persiapkan sebelumnya, agar kuat pada saat menghadapi risiko yang terjadi baik kepada kesehatan, jiwa, ataupun aset yang kita miliki. Produk asuransi ini bisa didapatkan di situs dan aplikasi Qoala. Beragam asuransi dikembangkan Qoala bersama perusahaan asuransi ternama untuk menghadirkan ketenangan pikiran, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi mobil, asuransi properti dan lainnya.
4. Stop FOMO (Fear of Missing Out)
Tidak perlu memaksakan diri untuk punya investasi saham atau crypto, seperti yang dilakukan teman atau tetangga. Tempatkan investasi sesuai porsi kemampuan dan pelajari profil risiko sendiri. Testimoni atau glorifikasi terhadap produk investasi tertentu sangat menggiurkan. Namun harus menutup mata untuk tidak terjebak kepada fenomena FOMO (fear of missing out) yang dipamerkan melalui media sosial. Jika diperlukan, lakukan puasa media sosial berkala. Saat pandemi mulai berakhir, maka itulah saatnya kita bisa ‘Punya Perencanaan Keuangan Miliaran’.
TENTANG QOALA
Qoala adalah perusahaan rintisan di bidang teknologi asuransi atau insurtech dengan misi memasyarakatkan asuransi melalui kombinasi pengembangan produk baru yang didukung oleh teknologi dan proses klaim berbasis digital, dan machine learning.
Qoala berkomitmen memberikan pengalaman asuransi terbaik bagi pelanggannya melalui proses klaim yang cepat dan mudah, dan juga membantu perusahaan asuransi mengurangi biaya dan risiko melalui teknologi. Qoala berkolaborasi dengan perusahaan asuransi terdepan dalam mengembangkan produk-produk asuransi baru untuk mendorong kesadaran asuransi melalui kasus-kasus seperti penundaan penerbangan, kontrol kualitas hotel, logistik, kerusakan layar ponsel dan sebagainya.
Qoala juga memanfaatkan teknologi untuk membantu mendigitalisasi perusahaan asuransi dan pialang asuransi, serta mendukung kebutuhan pihak-pihak tersebut untuk lebih efisien di era digital. Didirikan oleh lulusan Oxford University dan UCL, Harshet Lunani dan Tommy Martin, tim Qoala terdiri dari individu-individu dari bermacam latar belakang industri yang berbeda dengan pengalaman dari berbagai startup unicorn di Indonesia.