Turtle Wax merupakan brand ternama dari Amerika yang konsisten memberikan perhatian khusus pada perawatan mobil sejak 1953, dan telah menjual produknya ke lebih dari 90 negara di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan lebih dari 30 varian produk perawatan mobil yang diluncurkan di Indonesia, membuktikan komitmen Turtle Wax sebagai innovator di produk perawatan eksterior dan interior mobil.
Kontes penampilan “Turtle Wax Shine Award 2018” digelar bersamaan dengan pameran modifikasi IMX (Indonesia Modification Expo) 2018 pada 17 – 18 November 2018 di Balai Kartini, Jakarta. Pada pameran dan kejuaraan modifikasi yang baru pertama kali diselenggarakan ini, kontes Turtle Wax Shine Award 2018 menghadirkan juri bapak Ferry Gumilar yang merupakan NMAA Certified National Judge yang mempunyai pengalaman di bidang otomotif lebih dari 20 tahun. Sedangkan juri kedua dari pihak Turtle Wax diwakili oleh bapak Stanley Tjhie.
Dari kontes modifikasi yang diikuti oleh 50 peserta ini, Andi dari Creative Pekanbaru unggul sebagai juara pertama dengan mobil Honda Accord CM5 2004. Mobil berkonsep hype dengan airbrush bermotif kayu berwarna candy brown ini, sudah dilengkapi dengan suicide door, air suspension dan custom body kit yang menditel dan rapi sehingga membuatnya tampil “sangar” menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Lebih utamanya lagi, detil airbrush yang dilengkapi gradasi di setiap lisnya tersebut didetail dengan clear coat yang sangat tebal, rapi dan nyaris sempurna tanpa baret. Cat mobil tampil seperti basah dengan dimensi yang mendalam.
Tampil hot sebagai runner up dimenangkan oleh Nissan Fairlady 350Z milik Bima. Mobil yang dijuluki “The Red Lady” ini berhasil merebut perhatian juri dengan tampilan warna kelir merah dengan ubahan di body kit bernuansa wide body dengan diffuser. Eksterior warna candy merah nyaris pink ini terlihat kemilau. Detil lainya yang juga sangat mempesona termasuk carbon fiber yang berwarna merah pada ducktail hingga panel dasbor.
Ditemui seusai penyerahan piala, Pak Ferry dan Pak Stanley kompak menyatakan kriteria penjurian. “Kontes ini merupakan wujud apresiasi terhadap industri otomotif lokal, supaya teman-teman terus semangat mengembangkan ide dalam mengkreasikan mobil terbaik yang dilihat dari detail cat dan kerapihan body work“ ucap bapak Ferry. “Terlepas dari itu, semua faktor ekterior dan interior mobil yang bersih, kinclong dan sempurna juga menjadi unsur penilaian, karena apalah artinya mobil keren namun tampak tidak terawat,” sambung pak Stanley menambahkan.
Dengan diadakan acara ini diharapkan industri otomotif nasional akan terus berjaya, menghasilkan modifikator hebat berkepedulian atas perawatan penampilan mobil. [*/LC]