Thursday, November 28, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeHeadlinesUsai European Inventor Award (EIA) 2022, Fahmi Mubarok Tidak Pulang dengan Tangan...

Usai European Inventor Award (EIA) 2022, Fahmi Mubarok Tidak Pulang dengan Tangan Hampa

Meskipun Belum Berhasil Meraih Penghargaan, Fahmi Mubarok Membuka Jalan Bagi Ilmuwan Indonesia untuk Meraih Pengakuan Dunia

Munich, Juli 2022– European Inventor Award (EIA) 2022 akhirnya tuntas dan berhasil dilaksanakan. Sejumlah ilmuwan dari berbagai negara berhasil meraih penghargaan tertinggi dan membanggakan negara mereka dalam kategori Industry, Research, Non EPO Countries, Small and medium-sized enterprises (SMEs), Lifetime Achievement dan Young Inventors Prize. Sayang sekali, ilmuwan Indonesia dan staf pengajar ITS, Fahmi Mubarok ST., M.Sc., Ph.D belum berhasil membawa pulang penghargaan tersebut. Namun, Fahmi Mubarok tidak pulang dengan tangan hampa.

Sepulang dari Munich untuk acara penganugerahan EIA 2022 (04/07), Fahmi Mubarok mengaku banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pengalamannya mengikuti kompetisi inovasi EIA 2022. “Dengan menjadi finalis di ajang EIA 2022, kami berkesempatan untuk memperluas kerjasama dengan berbagai klien di sektor industri, sehingga kami dapat menguji lapisan hard carbide kami untuk diterapkan pada kebutuhan spesifik mereka,” kata Fahmi Mubarok.

EIA merupakan kompetisi inovasi kelas dunia yang diselenggarakan oleh European Patent Office (EPO) sejak tahun 2006. EIA merupakan penghargaan inovasi yang diberikan kepada mereka yang mampu menciptakan dan menemukan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya peradaban. Pada kategori SMEs yang diikuti oleh Fahmi Mubarok, juri akhirnya memilih Madiha Derouazi (Swiss) & Elodie Belnoue (Prancis) sebagai pemenang, sedangkan Elena Garcia Armada dari Spanyol meraih Popular Votes sebagai ilmuwan yang memperoleh suara terbanyak dari publik.

Berkolaborasi dengan ahli kimia dan material Spanyol Nuria Espallargas, Fahmi Mubarok menemukan metode pembuatan lapisan keras karbida (dalam hal ini silikon karbida) yang dibuat dengan penyemprotan termal/thermal spray. Sebelumnya hal ini tidak bisa dilakukan karena bahan karbida keras tidak memiliki titik leleh sehingga jika dipanaskan akan berubah menjadi gas. Thermal spray sendiri merupakan teknik pelapisan yang sudah terkenal dan dapat diterapkan pada komponen besar dan penting dalam industri yang sedang mengalami keausan.

Prestasi Fahmi Mubarok membuka mata dunia akan potensi ilmuwan Indonesia. Tentunya kita berharap kedepannya akan ada ilmuwan-ilmuwan berbakat lainnya dari Indonesia yang mampu menorehkan prestasi kelas dunia, seperti di ajang EIA ini.

Setelah upacara EIA 2022, Presiden EPO António Campinos mengatakan, “Fahmi Mubarok dan Nuria Espallargas telah menunjukkan komitmen dan dedikasi mereka terhadap sains, dan kecerdikan mereka dalam menemukan solusi untuk tantangan yang dihadapi oleh industri. Kami senang mendapati seorang penemu dari Indonesia di antara finalis EIA tahun ini, yang telah berkontribusi untuk memajukan bidang ilmu material dengan bahan baru yang dapat diaplikasikan dan memiliki kegunaan yang luas. Mereka adalah inspirasi bagi ilmuwan lain yang bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih aman, lebih cerdas, dan lebih berkelanjutan,” tutur António Campinos.

“Saya pribadi ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung kami untuk mendapatkan Popular Votes di EIA 2022. Saya berharap upaya kami tahun ini dapat menginspirasi dan membuka peluang bagi ilmuwan Indonesia lainnya untuk menciptakan prestasi yang dapat membuat bangsa kita bangga,” tutup Fahmi Mubarok. *

Tentang Penemu

Fahmi Mubarok meraih gelar Sarjana Teknik di bidang Teknik Material dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia, dan gelar master di bidang Ilmu Material dari Universitas Teknologi Hamburg di Jerman. Setelah bekerja sebagai staf pengajar di Departemen Teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya, Indonesia, Mubarok pindah ke Norwegia pada tahun 2010 untuk menempuh pendidikan doktoralnya tentang pelapis silikon karbida yang disemprotkan secara termal di NTNU dengan Espallargas sebagai pembimbingnya. Dia ikut mendirikan Seram Coatings pada tahun 2014, di mana dia bekerja paruh waktu sebagai Manajer R&D, sambil menjalankan pendidikan pascadoktoral di NTNU. Pada tahun 2017, Fahmi Mubarok kembali ke Indonesia dan menjadi staf pengajar di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember, namun masih berperan dalam sejumlah proyek di Seram Coatings.

Nuria Espallargas adalah ahli ilmu material dan teknik metalurgi. Ia menyelesaikan gelar Master dan pendidikan doktoral di University of Barcelona, Spanyol, dan gelar master tambahan di Polytechnic University of Catalonia di Barcelona sebelum pindah ke Department of Engineering Design and Materials di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) di Trondheim untuk menjalani pendidikan pascadoktoral. Pada tahun 2009, ia menjadi staf pengajar di departemen yang sama, dan juga menjadi penasihat ilmiah di SINTEF, salah satu organisasi penelitian independen terbesar di Eropa. Pada 2012, Espallargas menjadi profesor di NTNU sebelum ikut mendirikan perusahaan Seram Coatings, pada 2014 untuk mengkomersialkan ThermaSiC. Espallargas saat ini adalah profesor di NTNU dan anggota dewan dan investor di Seram Coatings.

Mubarok dan Espallargas dinobatkan sebagai penemu dalam paten Eropa: EP2914760B11 Simak juga materi video dan foto tentang Fahmi Mubarok dan Nuria Espallargas.2

Tentang the European Inventor Award European Inventor Award 3 adalah salah satu penghargaan inovasi paling bergengsi di Eropa. Diluncurkan oleh EPO pada tahun 2006, untuk memberikan penghargaan pada individu dan tim yang berhasil menemukan solusi untuk sejumlah tantangan terbesar di zaman kita. Para f inalis dan pemenang dipilih langsung dengan juri independen yang terdiri dari mantan finalis penghargaan ini. Bersama-sama, mereka memeriksa proposal untuk kontribusi mereka terhadap kemajuan teknis, pembangunan sosial dan berkelanjutan, serta kesejahteraan ekonomi. EPO akan menganugerahkan Penghargaan dalam empat kategori (Industri, Penelitian, UKM dan negara Non-EPO), serta mengumumkan penghargaan Pencapaian Seumur Hidup. Selain itu, publik memilih Hadiah Populer 4 pemenang dari 13 finalis dengan memberikan suara di situs EPO 5 menjelang upacara. Baca lebih lanjut tentang kelayakan dan kriteria seleksi European Inventor Award.6 Tahun ini, untuk pertama kalinya, EPO juga menghadiahkan para penemu muda yang cerdas dengan Young Inventors Prize.7 Hadiah baru ini menawarkan hadiah uang kepada tiga finalis untuk lebih mendorong mereka menemukan solusi kreatif untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan.

R Indra Rezky Kencana Dewa
R Indra Rezky Kencana Dewahttps://www.warnaplus.com
MICE & Lifestyle Portal Contact: +6287889015567 [WA & Call] Advertising: +6287889015567 [WA] Email: [email protected]
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments